Posts

Showing posts from October, 2018

Tempat Wisata di Semarang

Image
Kita bisa menggunakan kereta api jika bergerak dari ibukota Jakarta, dengan harga tiket yang masih bisa dijangkau. Tiket Jakarta Semarang PP ini bisa didapatkan paling murah 250ribu perorang. Berawal dari Stasiun Gambir, Jakarta dan berakhir di Stasiun Poncol, Semarang. Banyak tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Semarang, diantaranya: 1. Taman Sri Gunting, Kota Lama Bertempat di jalan Letjen Suprapto, Semarang. Merupakan taman untuk kegiatan berkumpul sambil duduk santai di kursi dan terdapat beberapa sepeda antik. Pada zaman Belanda digunakan untuk panggung  parade . 2. Simpang Lima Simpang lima adalah pertemuan lima jalan yaitu jalan Pahlawan, jalanPandanaran, jalan Ahmad Yani, jalan Gajah Mada dan jalan A. Dahlan. Tempat ini juga dijadikan lapangan atau alun-alun kota Semarang. 3. Vihara Sam Po Kong Klenteng yang dikenal dimancanegara. Merupakan tempat persinggahan dari Laksamana Tiongkok Cheng Ho, yang disebut juga Gedung Batu. Bertempat di jalan Simong

Kuliner seputaran kegiatan ICD, Jogja

Image
            Ini nih perjalanan kegiatan Kompasiana Penggila Kuliner di ICD Jogja, 13 Mei 2017. Berawal dari Plaza Ngasem, di dekat sini ada warung soto loh. Kemudian di lanjutkan di Angkringan Monjali, yah mie dan bandrek kegemaran para Kompasianer yang ngumpul dua hari berturut-turut di sini. Disusul gudeg ya menu makan pagi selama dua hari, hehe.. jangan bosan ya.             Dilanjutkan ke booth ICD yang laris manis itu menu tradisional dalam bentuk kue-kue basah dan kering. Tak lupa kopi purwoceng juga menjadi idola di booth ini, jozz. Kemudian ada juga jamu, mbok jamu-jamu. Ada jamu paitan, sirih, beras kencur, kunyit asam juga temulawak. Jamu ini sempat menjadi eksis di warga KPK dan sekitarnya yang ingin mencoba. Ada juga bule-bule nih nyobain jamu. Ternyata semua pada ingin foto sama si bule-bule, weleh-weleh. Taklupa yang menjadi sasaran empuk si pemilik jamu, mas Nurul, mas Wisnu, mas Wahyu, bapak Rahab dan kawan-kawan menjadi korban. Disuruh minum jamu paitan ali

Indonesia Community Day, 2017

Image
 Kilas balik yuk.. Indonesia Community Day (ICD) diselenggarakan pertama kalinya di tahun 2017 oleh Kompasiana sebagai ajang apresiasi dan ekspresi untuk seluruh komunitas yang ada di Indonesia. Mengangkat tema “ Inspiraksi ”, ICD 2017 mengajak seluruh penggiat komunitas di Kompasiana dan Indonesia untuk berbagi inspirasi dan aksi dengan menciptakan dan menyebarkan konten serta aksi positif. ICD 2017 diharapkan bisa menjadi wadah bagi komunitas se-Indonesia untuk bisa saling mengenal, tatap muka dan berbagi inspirasi serta cerita dalam suasana yang penuh kehangatan dan kekeluargaan.             Bergerak dari satu kota ke kota lainnya, akhirnya tibalah di bumi Jogjakarta. Langsung menuju ke Plasa Ngasem tanggal 12 Mei 2017 sekedar hanya melihat-lihat dan kemudian ke Meriba Homestay , tempat nginap para Kompasianer yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Posisi Kompasianer yang datang dengan menggunakan Bus Pariwisata tiba 13 Mei 2017 dini hari. Disini mendapat mendap

Kuliner yang ada di seputaran ICD Malang

Image
Sekian hari setelah ICD Malang baru cerita bisa dituliskan.  Tanggal 03 Agustus 2018, sepur bergerak dari Jakarta menuju Malang untuk mengikuti Indonesia Community Day 2018. Hore.. Tiba di Stasiun Malang jalan Trunojoyo No. 10 Klojen tanggal 04 Agustus 2018 pukul 10.08 WIB. Pertama sekali setelah sampai di kota Malang, kami makan di Bakso President beralamat di jalan Batanghari No. 5 Klojen. Terletak di tepi rel kereta api dengan sensasi makan bakso bergetar. Bakso ini ramai didatangi pengunjung. Menyediakan bakso biasa, bakso urat, bakso telur, bakso bakar, bakso goreng, bakso udang ditambah dengan pangsit. Boleh minum teh botol, air putih atau kunyit asam. Rasanya mengguncang selera. Menyempatkan diri untuk makan kue sekedarnya dan ngeteh di hotel Alimar, jalan Pasar Besar No. 58 Klojen. Sementara yang lain berangkat ke Batu dan istirahat di home stay. Kue pastelnya enak loh.  Kalau yang ini oleh-oleh yang dibawa teman-teman dari Jakarta, Bandung, Madiun dan dari

Tons of Real Happiness from Mitsubishi Xpander

Image
WEB ID: MPVC6U5W Keterangan lebih lanjut: http://mitsubishixpander.com/ PT MITSUBISHI MOTORS KRAMA YUDHA SALES INDONESIA            Tons of Real Happiness berton-ton kebahagiaan yang dibawa oleh Mitsubishi Xpander untuk keluarga Indonesia, demikian bunyi slogan dari Mitsubishi Xpander ini. Kira-kira ada apa yang dari arena Parkir Belakang Plaza Medan Fair, Jl. Gatot Subroto No.30 Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara, 20113. Ternyata ada Special Performance and Meet & Greet dengan Rifat Sungkar dan Zara Leola serta ada juga Automotive Talkshow Om Mobi bersama Fitra Eri, Ridwan Hanif dan Diandra Gautama. Acara berlangsung mulai tanggal 19, 21 dan 22 Oktober 2018 pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB   untuk hari Jumat, Sabtu dan Minggu.            Selain itu ada juga hiburan di Mitsubishi Xpander: Tons of Real Happiness dimulai dari Kids Slide yaitu perosotan anak, Ferris Wheel yaitu kincir ria, Swing Carousel yaitu ayunan

ICD 2018, Malang

Image
Bertempat di Taman Krida Budaya, Malang tepatnya Jl. Soekarno Hatta No. 7, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65142 diadakan Indonesia Community Day tanggal 05 Agustus 2018. Indonesia Community Day (ICD) kembali hadir sebagai ajang interaksi dan kolaborasi komunitas se-Indonesia. Dengan mengangkat tema “ Kolaboraksi ”, komunitas diajak untuk bergerak melakukan aksi positif melalui kolaborasi antar-komunitas dan pihak lainnya demi menjawab tantangan era yang kian dinamis. Komunitas yang mengisi di ICD Malang 2018 yaitu: BOLANG - Blogger Kompasiana Malang Komunitas yang menjadi wadah bagi para penulis Kompasiana yang berasal dari Malang Raya dan sekitarnya. KINEKLUB UMM Kelompok studi sinematografi yang berhubungan secara koordinatif konstruktif di lembaga kemahasiswaan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang. KOMUNITAS AKARTULI Rumah bagi penyandang tuli di Kota Malang untuk berinteraksi, meningkatkan kapasitas bahasa, dan bersama-

Museum Perumusan Naskah Proklamasi dalam Edutainment Indonesia Merdeka

Image
Tanggal 23 September 2018, Museum Proklamasi bekerja sama dengan Komunitas Jelajah Budaya (KJB) mengadakan Edutainment Indonesia Merdeka . Komunitas Jelajah Budaya (KJB) merupakan komunitas yang peduli pada seni, budaya, bangunan tua serta peninggalan sejarah bangsa. Diadakan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 1, Jakarta 10310. Diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam 3 stanza, kata pengantar mewakili Museum Proklamasi dan dari KJB yaitu Bapak Kartum. Gedung Museum didirikan pada tahun 1920-an dengan gaya Eropa. Memiliki luas tanah 3.914 m 2 dan  luas bangunannya 1.138,10 m 2 . Perumusan Naskah Proklamasi ini dilaksanakan di bekas gedung kediaman Laksamana Tadashi Maeda beralamat di jalan Meiji Dori (sekarang jalan Imam Bonjol No. 1) dan berlangsung sebelum Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945. Pada tanggal 24 November 1992, gedung ini dijadikan Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Ada 4 ruang penting dalam Mus

Museum dan Rumah Multatuli, Rangkasbitung

Image
Tanggal 22 September 2018 yang lalu bersama ClicK (CommuterLine Community of Kompasiana) mengadakan kunjungan ke Museum dan Rumah Multatuli, Rangkasbitung yang dimulai pukul 11.30 WIB. Ini kali pertamanya ikut ClicK.  Museum Multatuli ini terletak Jl. Alun-Alun Timur No. 8, Rangkasbitung Barat, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten 42312. Kita bisa naik KA Commuter line (Kereta Rel Listrik) untuk sampai disini. Jurusan yang dituju Rangkasbitung, Banten melalui Stasiun Tanah Abang, Jakarta. Museum dahulu dibangun sekitar tahun 1920-an yang merupakan bekas kantor dan juga merupakan kediaman Wedana Lebak. Museum Multatuli diresmikan penggunaannya oleh Bupati Lebak mulai tanggal 11 Februari 2018. Eduard Douwes Dekker merupakan nama asli dari Multatuli. Lahir di Amsterdam pada tanggal 02 Maret 1820. Bertempat tinggal di Rangkasbitung sejak Januari sampai dengan Maret 1856. Merupakan asisten residen Lebak. Novel yang pernah dituliskan Multatuli pada tahun 1860 yang berjudul